Laman

Selasa, 22 Februari 2011

Nulis karo nglamun, (mbuh bener, mbuh ora?)

Creat by :Swanto Elbarbazy
Para Sahabat Hatiku pun Tahu itu.

Semua aktivitas adalah pilihan. Hal lain yang mungkin kita pilih, seyogyanya kita berharap bahwa hal itu adalah yang terbaik, adakalanya hanya menurut pendapat sendiri, tapi apakah hal yang terbaik yang kita pilih adalah yang terbaik menurut Yang Maha Berkehendak?

Saya hanya tahu bahwa seseorang tak mungkin bisa menghentikan aktivitasnya dalam hidup ini, selain hanya berganti aktivitas diantara begitu banyak pilihan. Seperti seseorang yang akan memutuskan untuk berhenti menulis catatan misalnya. Barangkali ia lelah menulis catatan dalam bingkai imaginatif, ia mungkin akan beranjak "keluar" dari bingkai itu dan akan tetap "menulis" dengan pena pengabdian dan tinta peluh yang lebih jernih dan nyata. Layaknya seseorang yang mulai merangkai kembali kertas – kertas yang terserak, yang lama ia tak menyadari betapa jauh ia tinggalkan serakan serpihan kertas pertama dengan posisinya kini, betapapun akan sangat melelahkan dan membosankan perbuatan tersebut, tapi ia telah memilih.


Dalam benak saya adalah kehidupan di kota maupun di dusun kecil sama saja, tinggal tergantung pada sudut pandang dan cara kita menyikapinya. Ada "masyarakat" dusun dan pegunungan ditengah belantara kota Metropolitan, dan begitupun ada masyarakat "modern" dan bahkan "kapitalisme" di antara bukit, gunung, sawah, ladang, sungai dan surau-surau pedusunan nan lugu. Semuanya itu adalah pilihan.

Yang menarik adalah semua pilihan itu biasa kita anggap sebagai murni usaha dan daya kita sendiri, tanpa kita memikirkan bahwa hal yang kita pilih diantara banyak pilihan tersebut semuanya sudah dikondisikan dan diskenariokan untuk kita. Seseorang yang merasa terjebak dengan pilihannya, sehingga ia menarik dirinya sendiri kepada kemaksiyatan dan dosa, misalnya, bukankah keadaan seperti itu justru, kalau ia menyadarinya sangat dekat sekali dengan ampunan-Nya. Bila kita mau. Hal tersebut adalah skenario-Nya. Semua itu juga pilihan, dan para sahabat hatiku pasti tahu itu, ( wallohu a'lam bimurodlihi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar